Langsung ke konten utama

Metamorfosis Mimpi

Kawan-kawan , siapa di antara kita yang tak memiliki cita-cita? Pastinya tak ada. Siapa yang tak ingin cita-citanya terkabul? Terwujud? Berhasil membahagiakan orang tua dengan rentetan cita-cita yang akhirnya berhasil diraih?  Kita semua pasti memiliki cita-cita dan berharap cita-cita itu akan terkabul dan terwujud. Namun , bagaimana mewujudkan cita-cita itu? Apakah ia hanya akan menjadi bunga tidur di kala malam menyambut? Untuk itu, teman-teman mari rehat sejenak, ikhlaskan hati , dan bacalah goresan sederhana ini.

  Pernahkah teman-teman melihat bagaimana kupu-kupu terlahir. Kupu-kupu tidak langsung terlahir dengan sayap indahnya yang menawan. Kupu-kupu terlahir melalui sebuah proses yang begitu panjang yang kerap kita sebut dengan metamorphosis. Begitu pula dengan hidup kita. Kehidupan ini sejatinya bermetamorfosis , berubah, dan dinamis. Metamorphosis seperti apa yang diharapkan tentu seperti yang terjadi pada kupu-kupu. Namun ini bukan berarti kita akan menjadi kupu-kupu yang memiliki sayap ya teman-teman :) . Artinya, metamorphosis yang kita inginkan ialah yang membuahkan kebaikan dan mampu mengubah kita menjadi manusia yang lebih baik. Perjalanan dalam metamorphosis inilah yang disebut sebagai proses. Proses inilah yang terkadang membuat seseorang mudah menyerah. Ingin berubah dengan cara yang instans adalah sebuah kemustahilan. Bagi mereka yang ingin sukses dan berubah maka melalui sebuah jembatan bernama proses adalah sebuah keniscayaan yang harus dilalui. Mengapa harus ada proses? Mengapa manusia tak bisa langsung meraih mimpi dengan cepat ?   

     Teman-teman, sejatinya hidup kita jua ialah sebuah proses. Ingatkah ketika dulu kita dilahirkan ? Adakah bayi yang lahir langsung bisa berlari? Tentu tak ada bukan? Tahapan-tahapan yang kita lalui hingga menjadi dewasa adalah sebuah proses. Semasa kecil kita belajar dan berproses mulai dari hal terkecil , seperti belajar merangkak, lalu berdiri, berjalan, hingga berlari. Ingatkah kita berapa bilangan yang harus dilalui oleh angka 10 untuk menjadi angka 10 ? Angka-angka yang dilaluinya juga adalah proses. Dan bagian terpenting dari proses adalah berani memulainya.


"Ketika kau berani bermimpi maka yakinlah kau pasti mampu mewujudkannya"


Barangsiapa berani bermimpi maka ia mampu mewujdukannya. Namun faktanya tak semua mimpi menjadi nyata. Mimpi seharusnya bukan sekedar kata benda. Ia seharusnya juga menjadi kata kerja di mana seseorang memiliki aksi untuk mewujudkannya. Kita ambil contoh kecil teman-teman. Misalkan seseorang yang ingin menjadi penulis. Ia tak akan langsung simsalabim menjadi penulis tanpa melewati proses dan beragam hambatan . Ia harus melewati rangkaian proses berupa mengikuti kelas menulis agar tahu cara menulis yang baik, mengikuti event-event menulis, menjadi kontributor dalam menulis karya bersama dan puluhan langkah lainnya hingga ia mampu menerbitkan bukunya. Ternyata mewujudkan mimpi itu tak mudah kawan-kawan. Siapapun yang tak kuat pada perjalanan penjang bernama proses maka gagallah ia. Mimpinya hanya tinggal kenangan yang terus membayang. Dalam menempuh perjalanan panjang bernama proses ini juga kita membutuhkan kesabaran ekstra. Mengapa? Karena sebuah proses tidak ada yang berjalan instan, dan mulus. Selalu ada  krikil di jalanan walaupun kecil. Maka , para  pemimpi marilah terus bersabar. Bersabar. Bersabar. Kala, lisan tak mampu terucap teruslah langitkan doa untuk mengetuk pintu keridaan Tuhan. Mengapa perlu rida Tuhan dalam mewujudkan mimpi? Jawabannya sederhana teman-teman karena tanpa izin sang kuasa semua mimpi tak akan terkabul. Maka , ikhitiar langit juga merupakan bagian dari proses. Proses membujuk sang Pengabul doa untuk mengabulkan doa-doa kita. 

Untuk menutup goresan sederhana ini, penulis akan membagikan sebuah ungkapan yang mampu membuat kita yakin untuk terus melangkah dalam meraih mimpi dan cita-cita.


Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu

-HR. Tirmidzi dan Nasai 

Komentar

  1. Masyaa Allah, tulisannya sangat bermanfaat sekali🙂 terimakasih🙏

    BalasHapus
  2. Masya Allah, tetap semangat dalam berkarya linaa❤

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Jodoh

  Terlalu menanti   36 : 36 hingga lupa 21 : 35 bisa datang tanpa aba – aba    ***   Manusia mana yang tak tertarik begitu membahas perihal jodoh? Manusia mana yang tak memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya. Setiap manusia tentu memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya karena itu adalah fitrah manusia. Namun, cara mereka mengelola ketertarikan itulah yang menjadi pembeda setiap manusia.   Apa yang terlintas dalam benakmu bila mendengar kata ‘jodoh’? pasangan hidup? Pangeran berkuda? Belahan jiwa yang telah lama kau cari? Yaa, agaknya itulah yang muncul dalam benak kita bila mendengar kata jodoh. Siapa yaa jodohku , katanya. Berbicara tentang jodoh berarti berbicara mengenai belahan jiwa. Katanya, Jodoh ibarat kepingan puzzle yang melengkapi hidup kita. Maka, wajar jika kita bertanya-tanya siapa dan di mana   belahan jiwa ini berada. Seperti namanya belahan jiwa maka jika terbelah selamanya ia akan terasa kosong, semacam ada yang kurang dalam hidup. Sudah, sudah jan

TIPS MENULIS ALA TERE LIYE

  “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ―   Pramoedya Ananta Toer   Menulis merupakan proses menuangkan isi pikiran dan gagasan ke dalam sebuah lambang-lambang bahasa. Menulis nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Menulis adalah sebuah proses panjang yang memerlukan waktu dan latihan yang rutin. Menulis ibarat pedang yang semakin terasah akan semakin tajam. Artinya semakin dilatih kemampuan menulis akan semakin baik dan berkembang. Berbicara perihal menulis, pikiran sebagian remaja akan tertuju pada sosok bernama Tere Liye. Siapa yang tak mengenal Tere Liye? Seorang penulis terkenal yang telah menerbitkan puluhan novel dengan beragam genre. Dalam  suatu forum workshop kepenulisan yang diadakan pada 22 Desember 2022  di Lombok, Tere Liye hadir membawa obor dengan misi menyebarkan ilmu dan harapan untuk menambah penulis muda bertalenta. Tere Liye memampar

Hiduplah Seperti Dandelion

“Males ah bantu dia. Dia datangnya cuma pas butuh” kata si A sambil bergumam. Teman-teman pernah mengalami situasi seperti ini? Memiliki teman atau seseorang yang terkadang sangat jauh dari kehidupan kita. Lantas , tiba – tiba datang saat menginginkan bantuan atau membutuhkan sesuatu. Pasti ada bukan? Karena manusia di bumi ini memiliki beragam karakter. Maka sepatutnya kita menghargai perbedaan karakter tersebut. Bagaimana reaksi teman-teman jika mendapati seseorang seperti dalam kasus tersebut? Mengabaikannya? Just read pesan WhatsApp yang dikirim untuk memohon bantuan dari kita? Apapun dan bagaimapun reaksi kita sebaiknya kita menanggapinya dengan baik dan bijak kawan-kawan. Lah kok ditanggapi dengan baik dia kan tidak pernah hadir saat kita membutuhkan. Tidak pernah ada saat kita kesusahan. Bukankah sebaiknya kita membantu orang yang setia dan selalu ada bagi kita setiap saat saja?   Baik teman-teman mari kita bahas perihal ini secara perlahan. Selamat membaca dengan hati :)