Langsung ke konten utama

TERUNTUK DIRIMU YANG SEDANG GALAU



Sebagai manusia biasa dengan iman yang kadang naik turun pasti kita pernah merasakan galau. Yaa, kita pasti pernah merasakan galau. Sifat galau , sedih, resah ini merupakan sifat yang manusiawi. Sehebat apapun manusia pasti pernah merasakan galau dan sedih. Bahkan manusia mulia seperti Rasulullah SAW saja pernah merasakan kesedihan dan kegalauan dalam hidupnya. 

Rasulullah SAW pernah mengalami kesedihan dalam hidupnya. Kesedihan rasulullah ialah saat ia kehilangan sang istri yang amat dicintainya yaitu Khadijah binti Khuwailid. Sayyidah Khadijah wafat pada hari ke – 11 Ramadhan tahun 10 kenabian. Ketika khadijah wafat Rasulullah merasa amat terpukul. Apalagi kematian khadijah tidak berselang lama dari kematian paman kesayangan nabi yaitu Abu Thalib. Pada masa itu, rasulullah SAW merasa amat sedih. Kehilangan istri yang telah mendampingi selama berdakwah dan kehilangan sang paman tersayang membuat Rasulullah amat bersedih. Oleh karena itu, masa – masa tersebut disebut sebagai tahu berkabung bagi Nabi Muhammad SAW. Hal ini disebut sebagai tahun berkabung bukan semata – mata karena Rasulullah merasa bersedih dan galau atas kehilangan anggota keluarga. Namun, istilah ini muncul dikarenakan Rasulullah merasa bahwa setelah wafatnya kedua orang terdekat itu, pintu dakwah yang semula terbuka lebar mulai menyempit.

Galau, sedih, resah meruapkan sifat manusiawi yang pasti pernah dirasakan manusia. Entah sedih karena tak meraih apa yang sudah diusahakannya, sedih ditinggal orang yang amat dicintai, dan kesedihan – kesedihan lainnya. Merasa galau dan sedih itu boleh kawan – kawan. Ya, kita boleh merasa sedih dan galau. Namun berlarut – larut dalam kegalauan dan kesedihan adalah sebuah kesalahan teman – teman. Yaa, jangan sampai kesedihan dan kegalauan kita menghalangi produktivitas kita. jangan sampai kita tidak makan hanya karena galau. Jangan menjadi manusia selemah itu kawan. Silahkan kau lawan kegalauanmu, Ubah ia menjadi suatu spirit dan energi untuk terus berbuat kebaikan dan terus produktif.

Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur dengan baik segala perkara hidup manusia. Termasuk dalam urusan hati seperti rasa galau, gelisah, dan kesedihan. Bagaimana sebaiknya seorang muslim menanggapi rasa galau , sedih, dan gelisah ini? Silakan teman – teman simak uraian berikut dengan hati lapang dan ikhlas :) 

Kesedihan merupakan suatu hal yang manusiawi dan kerap dialami manusia. Siapa gerangan manusia yang tak pernah bersedih di dunia ini? Kau boleh bersedih namun jangan berlarut dalam kesedihan. Namun, tahukah teman – teman apa penyebab utama kesedihan dan kegalauan? Ternyata penyebab utama kegalauan dan kesedihan adalah harapan yang besar akan dunia. Yaa, jika kita renungkan lebih mendalam bukankah penyebab kegalauan itu adalah tak lain karena diri kita? tak lain karena harapan dan angan – angan kita yang berlebihan terhadap dunia yang fana ini? Ternyata penyebab kekecewaan, kegalauan , dan kesedihan adalah diri kita sendiri. Untuk itu, teman – teman mari kita mulai berbenah dan memperbaiki diri. 

Siapa yang keinginan terbesarnya adalah dunia, Allah cerai beraikan urusannya dan Allah jadikan kefakiran di pelupuk matanya dan duniapun tidak akan mendatanginya kecuali sesuai dengan yang ditakdirkan saja untuknya”
HR. Tarmizi


Hadis di atas memberi penjelasan pada kita, bahwasanya jika kita melakukan sesuatu semata – mata hanya untuk dunia maka bersiaplah menerima kekecewaan. Sediakanlah ruang untuk kegalauan. Dan dunia tak akan kita dapatkan kecuali yang ditakdirkan saja. Ya, sungguh benar kawan. Ternyata kekecewaan adalah buah dari pengharapan yang besar atas dunia. Kegalauan adalah buah atas harapan yang kian melambung tinggi hingga terlupa berpijak pada tanah. Hidup kita sejatinya persis seperti pohon. Harus memiliki akar yang kuat untuk mampu menjulang tinggi. Harus bersujud lebih lama untuk meraih apa yang kita inginkan. Bisa kau bayangkan teman – teman sebuah pohon tanpa akar yang kuat tentu akan cepat tumbang bila diterpa angin. Begitu pula diri kita, akan mudah tumbang, sedih, galau dan patah semangat bila tidak memiliki akar dan pegangan yang kuat.


APAKAH INI BERARTI KITA TAK BOLEH BERANGAN – ANGAN AKAN DUNIA?
 
Setelah membaca hadis di atas , apa yang terbersit dalam pikiran teman – teman? Tak ingin bercita – cita meriah kesuksesan di dunia? Ingin fokus pada kehidupan akhirat saja agar tak kecewa, galau , dan sedih? 
 
{Jadikan dunia dalam genggamanmu, dan akhirat dalam hatimu}

Pepatah inilah yang sekiranya mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan di atas. Kita bukan tak boleh meraih kesuksesan dunia. Kita tak pernah dilarang untuk melakukan sebuah usaha untuk kehidupan dunia kita. kita hidup di dunia, jika tak berusaha tentu tak mampu bertahan untuk beribadah bukan? Kita tentu boleh meraih cita – cita dunia. Bahkan diisyaraktkan untuk menggengam dunia. Yaa, menggengam dunia berarti kita sebagai pengendali dunia bukan dunia yang mengendalikan diri kita. serta selalu menjadikan akhirat di hati kita. sesuatu yang berada di hati tentu tak boleh ditinggalkan dan dilepaskan bukan. Menjadikan dunia dalam genggaman dan akhirat di hati agaknya merupakan resep sukses dunia akhirat. Dengan menjadikan akhirat sebagai orientasi hidup tentu semua aktivitas yang kita lakukan diniatkan sebagai bekal akhirat. 

Dengan menerapkan pepatah ini, sekiranya dapat mengurangi rasa galau dalam diri kita. dengan menyadari bahwa diri kita adalah milik – Nya juga dapat mengurangi kadar kegalauan. Menyadari bahwa semua yang ada dalam diri kita adalah titipan dan sewaktu – waktu dapat diambil kembali oleh sang Pencipta. Dengan demikian, semoga kegalauan dan kesedihanmu bisa berkurang.

DOA ANTI GALAU

Tahukah teman – teman bahwa ternyata doa adalah obat ampuh dan mujarab bagi semua masalah manusia. Doa adalah anak panah dan senjata terbaik bagi umat muslim dalam menghadapi persoalan. Tahukan teman – teman bahwa ternyata terdapat sebuah doa yang mampu mengurangi kesedihan dan kegalauan kita? belum tahu? Simak terus uraian berikut ya.

أَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الْرِّجَالِ

Artinya : Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dan sifat pengecut dan bakhil, dan dari tekanan hutang dan kesewenang - wenangan orang." 

Doa di atas bersumber dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Dari Abu Sa`id Al – Khudri Ra berkata “ suatu hari Rasulullah masuk masjid , tiba –tiba beliau bertemu seorang Anshar yang bernama Abu Umamah. Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Abu Umamah , mengapa engkau duduk – duduk di masjid di luar waktu salat? “ Abu Umamah ra menjawab : “karena hutang – hutangku wahai Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda : “ Bukankah aku telah mengajarimu beberapa bacaan , ysng bila kamu baca akan menghilangkan rasa galau darimu dan melunasi hutang – hutangmu? “ Abu umamah berkata : “betul , wahai Rasulullah” Rasulullah bersabda : “ ketika pagi dan sore ucapkanlah allahumma inni auzubika ( doa di atas). Kemudia aku melakukan perintah tadi maka Allah hilangkan rasa galau dariku dan melunasi hutangku. 

MasyaAllah sungguh luar biasa bukan kawan? Kini, kita tahu bahwa ternyata ada doa anti galau. Dengan makna yang sungguh luar biasa. Untuk itu, yuk stop galau dan mulai bersemangat. Stop baperan dan mulai berperan. Yakinlah , kau pasti bisa karena kau adalah pemenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Jodoh

  Terlalu menanti   36 : 36 hingga lupa 21 : 35 bisa datang tanpa aba – aba    ***   Manusia mana yang tak tertarik begitu membahas perihal jodoh? Manusia mana yang tak memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya. Setiap manusia tentu memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya karena itu adalah fitrah manusia. Namun, cara mereka mengelola ketertarikan itulah yang menjadi pembeda setiap manusia.   Apa yang terlintas dalam benakmu bila mendengar kata ‘jodoh’? pasangan hidup? Pangeran berkuda? Belahan jiwa yang telah lama kau cari? Yaa, agaknya itulah yang muncul dalam benak kita bila mendengar kata jodoh. Siapa yaa jodohku , katanya. Berbicara tentang jodoh berarti berbicara mengenai belahan jiwa. Katanya, Jodoh ibarat kepingan puzzle yang melengkapi hidup kita. Maka, wajar jika kita bertanya-tanya siapa dan di mana   belahan jiwa ini berada. Seperti namanya belahan jiwa maka jika terbelah selamanya ia akan terasa kosong, semacam ada yang kurang dalam hidup. Sudah, sudah jan

TIPS MENULIS ALA TERE LIYE

  “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ―   Pramoedya Ananta Toer   Menulis merupakan proses menuangkan isi pikiran dan gagasan ke dalam sebuah lambang-lambang bahasa. Menulis nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Menulis adalah sebuah proses panjang yang memerlukan waktu dan latihan yang rutin. Menulis ibarat pedang yang semakin terasah akan semakin tajam. Artinya semakin dilatih kemampuan menulis akan semakin baik dan berkembang. Berbicara perihal menulis, pikiran sebagian remaja akan tertuju pada sosok bernama Tere Liye. Siapa yang tak mengenal Tere Liye? Seorang penulis terkenal yang telah menerbitkan puluhan novel dengan beragam genre. Dalam  suatu forum workshop kepenulisan yang diadakan pada 22 Desember 2022  di Lombok, Tere Liye hadir membawa obor dengan misi menyebarkan ilmu dan harapan untuk menambah penulis muda bertalenta. Tere Liye memampar

Hiduplah Seperti Dandelion

“Males ah bantu dia. Dia datangnya cuma pas butuh” kata si A sambil bergumam. Teman-teman pernah mengalami situasi seperti ini? Memiliki teman atau seseorang yang terkadang sangat jauh dari kehidupan kita. Lantas , tiba – tiba datang saat menginginkan bantuan atau membutuhkan sesuatu. Pasti ada bukan? Karena manusia di bumi ini memiliki beragam karakter. Maka sepatutnya kita menghargai perbedaan karakter tersebut. Bagaimana reaksi teman-teman jika mendapati seseorang seperti dalam kasus tersebut? Mengabaikannya? Just read pesan WhatsApp yang dikirim untuk memohon bantuan dari kita? Apapun dan bagaimapun reaksi kita sebaiknya kita menanggapinya dengan baik dan bijak kawan-kawan. Lah kok ditanggapi dengan baik dia kan tidak pernah hadir saat kita membutuhkan. Tidak pernah ada saat kita kesusahan. Bukankah sebaiknya kita membantu orang yang setia dan selalu ada bagi kita setiap saat saja?   Baik teman-teman mari kita bahas perihal ini secara perlahan. Selamat membaca dengan hati :)