Langsung ke konten utama

Hiduplah Seperti Dandelion



“Males ah bantu dia. Dia datangnya cuma pas butuh” kata si A sambil bergumam.

Teman-teman pernah mengalami situasi seperti ini? Memiliki teman atau seseorang yang terkadang sangat jauh dari kehidupan kita. Lantas , tiba – tiba datang saat menginginkan bantuan atau membutuhkan sesuatu. Pasti ada bukan? Karena manusia di bumi ini memiliki beragam karakter. Maka sepatutnya kita menghargai perbedaan karakter tersebut.

Bagaimana reaksi teman-teman jika mendapati seseorang seperti dalam kasus tersebut? Mengabaikannya? Just read pesan WhatsApp yang dikirim untuk memohon bantuan dari kita? Apapun dan bagaimapun reaksi kita sebaiknya kita menanggapinya dengan baik dan bijak kawan-kawan. Lah kok ditanggapi dengan baik dia kan tidak pernah hadir saat kita membutuhkan. Tidak pernah ada saat kita kesusahan. Bukankah sebaiknya kita membantu orang yang setia dan selalu ada bagi kita setiap saat saja?  Baik teman-teman mari kita bahas perihal ini secara perlahan. Selamat membaca dengan hati :)

***

Dinamika kehidupan kita tak pernah lepas dari eksistensi orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial mustahil bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun bagaimana menghadapi situasi apabila seseorang datang hanya saat membutuhkan saja? Saat sudah mendapatkan bantuan lantas pergi dan menghilang bahkan tanpa mengucap sepatah Terima Kasih?  Sebelum menjawab sederet pertanyaan ini ada baiknya kita merenungkan hadis berikut teman – teman

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia

{HR. Ahmad, Ath-Thabrani, Ad- Daruqtuni hadis ini dihasankan oleh Al- Albani dalam Shalihul Jami no: 3289}

Hadis tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat. Inilah jawaban atas pertanyaan di atas teman-teman. Teruslah menjadi manusia yang menebar manfaat kepada semua orang.

Barangkali kita perlu mengubah mindset kita agar tak berpikiran seperti itu. Agar tak berpikiran menjadi orang yang dimanfaatkan. Mengubah mindset menjadi seperti apa? Mengubah pola pikir dari orang yang dimafaatkan menjadi orang yang bermanfaat. Dengan mindset “harus menjadi orang yang bermanfaat” kita tak akan pernah merasa dimanfaatkan. Malah sebaliknya, kita akan selalu berusaha untuk menjadi bermanfaat kepada sesama. Bayangkan teman-teman bila semua orang memiliki mindset “menjadi bermanfaat”. Barangkali tak ada yang meminta bantuan. Adanya ialah orang-orang yang menawarkan bantuan. Sungguh hidup yang indah bukan?

Bagaimana cara menjadi orang yang bermanfaat? Kita kan masih menjadi pelajar atau mahasiswa? Teman-teman, mindset “menjadi orang yang bermanfaat” sebaiknya ditanamkan sejak dini. Siapa bilang kita tidak bisa menjadi orang yang bermanfaat selama menjadi pelajar atau mahasiswa? Masa ini justru menjadi momentum yang tepat untuk menebar manfaat kepada sesama. Bagaimana caranya? Menebar manfaat dapat kita lakukan mulai dari hal kecil seperti membantu teman yang membutuhkan pertolongan pada tugas sekolah.  Namun, membantu teman mengerjakan tugas sekolah bukan berarti langsung memberikan jawaban terhadap tugas sekolah ya teman-teman. Jangan sekali-kali lakukan itu. Lantas bagaimana? Caranya ialah dengan menuntun teman kita untuk menemukan jawabannya.

 Kemarin saya baca di sini lho dan dapat jawabannya di sini. Ini  kan seperti ini berarti ini?  Seperti itu kira-kira cara menuntun untuk menemukan jawaban yang baik teman-teman. Jangan sekali-kali menjadi orang yang pelit dalam membagi ilmu teman-teman. Mengapa? Karena ilmu tidak  akan berkurang jika dibagi ia malah akan menjadi berkah dan bertambah. Begitulah hukum matematika dalam Islam.

Ilmu itu mengangkat derajat orang yang mempelajarinya , memudahkan orang yang mengamalkannnya, makin bertambah jika dibagikan, dan akan abadi jika dituliskan. (Ahmad Rifa`i Rif`an)

Sekarang kita sudah paham bukan? Bahwa membantu sesama tidak memandang tingkat keakraban. Membantu  tidak memandang suku, agama, ras, dan keyakinan. Selama ia berada di jalan kebaikan bantulah ia dengan sepenuh hati. Jangan mengharap imbalan saat membantu seseorang teman-teman. Mengapa ? Karena yang akan kau dapat ialah kekecewaan. Karena karakter manusia tak semuanya sama. Tak semua mengenal terima kasih. Saat kau membantu dengan mengharap imbalan maka siapkanlah ruang untuk menyimpan kekecewaan. Membantulah dengan ikhlas dan mengharap rida Allah. Siapa tahu bantuan kecil itu dapat membuka pintu keriadaan Allah dan membawa kita menuju surga-Nya.

Mengapa harus menjadi berbuat baik?

Kenapa kita harus menebar manfaat pada sesama? Karena sesungguhnya apabila kita berbuat baik kepada orang lain maka manfaatnya akan berbalik dan kembali pada diri kita sendiri. Artinya, jika kita membantu orang lain maka itu akan membantu diri kita juga. Mungkin manfaatnya tidak secara langsung kita rasakan. Namun, kedamaian jiwa dan ketenteraman hati adalah manfaat yang pasti kita rasakan. Bukankah kedamaian jiwa adalah kunci kebahagiaan?

 

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua (kami datangkan orang-orang lain ) untuk menyuramkan muka- muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid. Sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya untuk pertama kali dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”

( Q.S. Al- Isra : 7)

Ternyata kehidupan ini semacam memiliki hubungan kausalitas atau sebab-akibat. Bagaimana maksudnya? Artinya kita akan mendapatkan akibat dari apa yang kita perbuat. Jika yang kita lakukan adalah kebaikan maka kita akan mendapat akibat yang baik sebaliknya bila yang kita lakukan adalah hal negatif maka kita akan mendapat akibat yang buruk pula. Walaupun akibat tersebut tak kita rasakan secara langsung.

 

Hiduplah seperti dandelion

Teman-teman pernah melihat bunga dandelion? Pasti pernah bukan? Tentunya kita sering meniup bunga dandelion yang sudah kering. Melihatnya berterbangan terbawa angin. Teman-teman, tahukah kalian bahwa bunga dandelion yang kering dan tertiup angin ternyata akan tumbuh menjadi bunga dandelion baru. Tumbuh menjadi bunga dandelion baru di tempat lain.

Untuk memahami makna tersembunyi di balik bunga dandelion mari kita sedikit mengulas asal-usul biologisnya teman-teman. Bunga dandelion atau randu tapak memiliki nama latin Taraxacum. Ia merupakan anggota ordo Asterales. Bunga dandelion merupakan salah satu tumbuhan yang melakukan penyebaran biji dengan batuan angin atau dalam istilah biologi disebut Anemokori. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, bunga dandelion yang kering akan tertiup angin dan dapat tumbuh menjadi bunga baru di tempat baru. MasyaAllah sungguh luar biasa bukan teman-teman.

Makna tersembunyi di balik bunga dandelion ialah ia hidup sekali dan mampu menebar kehidupan baru di tempat lain. Artinya kita dapat belajar menjadi manusia bermanfaat melalui bunga dandelion ini. Menebar kehidupan seperti bunga dandelion dapat kita lakukan dengan menebar kebermanfaatan kepada sesama. Menebar kebermanfaatan ini juga bisa melalui banyak media teman-teman seperti membantu teman, menulis dan menginspirasi, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Untuk itu teman-teman , jadilah manusia yang keberadaannya membawa manfaat dan kehadirannya dirindukan. Selalu ingat bahwa hidup kita hanya sekali maka jadilah berarti.

Maafkan segala kekeliruan dan kesalahan dalam goresan sederhana ini. Semoga bermanfaat. Tetap semangat :)

  

Jadilah seperti dandelion, tak seindah mawar namun mampu menebar benih-benih  kehidupan pada sekitarnya.


Komentar

  1. Masyaa Allah, bagus sekali lina🤗 terimaksih sudah berbagi ilmu😉

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Jodoh

  Terlalu menanti   36 : 36 hingga lupa 21 : 35 bisa datang tanpa aba – aba    ***   Manusia mana yang tak tertarik begitu membahas perihal jodoh? Manusia mana yang tak memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya. Setiap manusia tentu memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya karena itu adalah fitrah manusia. Namun, cara mereka mengelola ketertarikan itulah yang menjadi pembeda setiap manusia.   Apa yang terlintas dalam benakmu bila mendengar kata ‘jodoh’? pasangan hidup? Pangeran berkuda? Belahan jiwa yang telah lama kau cari? Yaa, agaknya itulah yang muncul dalam benak kita bila mendengar kata jodoh. Siapa yaa jodohku , katanya. Berbicara tentang jodoh berarti berbicara mengenai belahan jiwa. Katanya, Jodoh ibarat kepingan puzzle yang melengkapi hidup kita. Maka, wajar jika kita bertanya-tanya siapa dan di mana   belahan jiwa ini berada. Seperti namanya belahan jiwa maka jika terbelah selamanya ia akan terasa kosong, semacam ada yang kurang dalam hidup. Sudah, sudah jan

TIPS MENULIS ALA TERE LIYE

  “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” ―   Pramoedya Ananta Toer   Menulis merupakan proses menuangkan isi pikiran dan gagasan ke dalam sebuah lambang-lambang bahasa. Menulis nyatanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Menulis adalah sebuah proses panjang yang memerlukan waktu dan latihan yang rutin. Menulis ibarat pedang yang semakin terasah akan semakin tajam. Artinya semakin dilatih kemampuan menulis akan semakin baik dan berkembang. Berbicara perihal menulis, pikiran sebagian remaja akan tertuju pada sosok bernama Tere Liye. Siapa yang tak mengenal Tere Liye? Seorang penulis terkenal yang telah menerbitkan puluhan novel dengan beragam genre. Dalam  suatu forum workshop kepenulisan yang diadakan pada 22 Desember 2022  di Lombok, Tere Liye hadir membawa obor dengan misi menyebarkan ilmu dan harapan untuk menambah penulis muda bertalenta. Tere Liye memampar