Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Patutkah Kita Mengeluh ?

Pernahkah teman-teman ditimpa masalah atau tugas yang tiada henti berdatangan? Tugas sekolah atau tugas kuliah yang terus mengalir bagai air misalnya. Tugas- tugas yang mengundang lisan untuk mengeluh. Bukannya dikerjakan malah mengeluh dan menggerutu. Pasti pernah bukan? Walaupun tak pernah semoga kau menjadi orang yang beruntung dan mampu memahami makna hidup melalui tulisan sederhana ini. Selamat membaca:) Dinamika kehidupan kita dipenuhi keragaman yang sungguh luar biasa. Ada si kaya, ada si miskin, ada yang pintar, ada yang sedang-sedang bahkan ada manusia dengan segala keterbatasannya namun mampu menjadi manusia yang luar biasa dengan prestasinya. Namun beruntungnya diri kita berada dalam kondisi sebaik saat ini. Mampu mengecap dunia pendidikan, memiliki kesempurnaan fisik, finansial terkendali, dan banyak hal lain yang sangat patut kita syukuri. Apapun kondisi kita saat ini. Syukurilah. Karena di balik itu, ada orang-orang dengan keadaan dan kondisi di bawah kita namun tetap b

Bersabarlah Maka Kau Akan Beruntung

Adakah manusia yang hidupnya tak memiliki masalah? Adakah manusia yang hidupnya santai-santai saja? Sejatinya, tak ada manusia yang tak memiliki masalah. Adanya ialah manusia yang pandai mengatur diri dan pandai menghadapi masalah. Karena kehidupan akan selalu dibumbui masalah-masalah dan hambatan. Sekecil apapun, seremeh apapun. Begitulah Allah menguji manusia sebagai hambanya dengan diberi ujian. “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : ‘kami telah beriman’ sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta” (Q.S. Al-Ankabut : 2-3) Sebagaimana firman Allah di atas. Bahwasanya Allah akan menguji orang-orang beriman sebagaimana Allah telah menguji orang-orang beriman sebelumnya. Apa artinya teman-teman? Maknanya ialah pelajaran kesabaran telah terlebih dahulu ditorehkan oleh orang-orang ter

MEMETIK HIKMAH RAMADHAN DI TENGAH PANDEMI COVID - 19

Ramadhan 1441 H dijalankan dengan nuansa yang sedikit berbeda. Pasalnya Covid-19 masih saja terus mengamuk di tengah bulan suci ini. Hal ini membuat pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri Agama RI Nomor 6/2020 tanggal 6 April 2020. Ibadah puasa 1441 H tetap dilaksanakan namun dengan beberapa catatan di antaranya tidak melaksanakan salat tarawih di masjid melainkan melaksanakan salat tarawih di rumah masing-masing, sahur dan buka puasa individu atau bersama keluarga inti di rumah, tidak perlu sahur di jalan dan buka puasa bersama, Peringatan Nuzulul Quran dalam bentuk tabligh akbar ditiadakan, serta beberapa imbauan lainnya yang mengisyaratkan agar masyarakat tetap berada di rumah dan menghindari keramaian sebagaimana semboyan yang terus digaungkan pemerintah yakni #dirumahsaja. Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan suci karena pada bulan inilah Al-Quran diturunkan Allah kepada Nabi Muhamad Saw. Ibadah-ibadah yang dilaksanak

MENITI MAKNA PERJUANGAN

Sepak terjang kehidupan kita tak pernah lari dari masalah. Masalah sekecil apapun tetaplah bernama masalah. Bahkan masalah hati sekalipun. Namun, masalah-masalah tersebut sebaiknya tak menjadi hambatan dan halangan bagi kita untuk tetap bersemangat dalam meraih mimpi dan cita-cita. Melalui goresan  sederhana ini, penulis akan menceritakan pengalaman yang sangat luar biasa. Pertemuan penulis dan teman-temannya dengan sosok manusia yang sangat menginspirasi. Perjalanan hidupnya sangat patut diapresiasi bahkan dijadikan teladan dalam mengarungi bahtera kehidupan. *** Perjalanan penulis bersama teman kelompoknya dalam menjalani kewajibannya sebagai mahasiswa membawanya bertemu dengan sosok yang sangat luar biasa. Sosok yang membuat mereka langsung terinspirasi dan bersemangat dalam meraih mimpi. Izinkan penulis memperkenalkan dua manusia istimewa ini dalam goresan sederhana ini. Abdul Gawi dan Arya Kuswara adalah dua sosok yang dimaksud. Mereka adalah siswa inklusi di salah satu

Metamorfosis Mimpi

Kawan-kawan , siapa di antara kita yang tak memiliki cita-cita? Pastinya tak ada. Siapa yang tak ingin cita-citanya terkabul? Terwujud? Berhasil membahagiakan orang tua dengan rentetan cita-cita yang akhirnya berhasil diraih?  Kita semua pasti memiliki cita-cita dan berharap cita-cita itu akan terkabul dan terwujud. Namun , bagaimana mewujudkan cita-cita itu? Apakah ia hanya akan menjadi bunga tidur di kala malam menyambut? Untuk itu, teman-teman mari rehat sejenak, ikhlaskan hati , dan bacalah goresan sederhana ini.   Pernahkah teman-teman melihat bagaimana kupu-kupu terlahir. Kupu-kupu tidak langsung terlahir dengan sayap indahnya yang menawan. Kupu-kupu terlahir melalui sebuah proses yang begitu panjang yang kerap kita sebut dengan metamorphosis. Begitu pula dengan hidup kita. Kehidupan ini sejatinya bermetamorfosis , berubah, dan dinamis. Metamorphosis seperti apa yang diharapkan tentu seperti yang terjadi pada kupu-kupu. Namun ini bukan berarti kita akan menjadi kupu-kupu ya

Be Yourself, Love Yourself , I am the winner

Kita mungkin sudah sangat sering mendengar istilah be yourself . Entah dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan di beranda-beranda sosial media tak jarang membahasa perihal be yourself . Sebenarnya apa makna dari istilah ini? Seberapa kuat peranannya dalam kehidupan manusia? Mari kita bahas dengan santai tanpa mengerutkan urat.             Be yourself merupakan istilah dalam bahasa inggris yang secara tata bahasa berarti jadilah dirimu sendiri. Beberapa orang kerap bingung bagaimana memaknainya. Menjadi diri sendiri yang seperti apa? Bukankah kita sudah menjadi diri kita sendiri?   Menjadi diri sendiri akan berdampak apa dalam kehidupan? Secara mendalam istilah ini memiliki makna yang sangat mendalam. Dapat menjadi moodbooster terhebat bagi manusia. Menjadi penyemangat dalam menjalani aktivitas.   Istilah ini mengindikasikan kepada kita untuk menjadi diri kita sendiri. Yaa , benar-benar menjadi diri sendiri bukan menjadi orang lain. Terkadang , dalam kompetensi hidup ini sei